Thursday, 2 April 2015

Filsafat Al-Kindi



                                                  FILSAFAT AL-KINDI

Al-Kindi adalah filosuf Islam yang mula-mula secara sadar berupaya mempertemukan ajaran-ajaran Islam dengan filsafat Yunani. Sebagai seorang filosuf, Al-Kindi amat percaya kepada kemampuan akal untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang realitas. Tetapi dalam waktu yang sama diakuinya pula keterbatasan akal untuk mencapaipengetahuan metafisis. Oleh karenanya menurut al-Kindi diperlukan adanya Nabi yang mengajarkan hal-hal di luar jangkauan akal manusia yang diperoleh dari wahyu Tuhan. Dengan demikian Al-Kindi tidak sependapat dengan filosuf Yunani dalam hal-hal yang dirasakan bertentangan dengan ajaran agama Islam yang diyakininya. Misalnya mengenai kejadian alam berasal dari ciptaan Tuhan yang semula tiada, berbeda dengan pendapat Aristoteles yang mengatakan bahwa alam tidak diciptakan dan bersifat abadi. Oleh karenanya Al-Kindi tidak termasuk filosuf yang dikritik Al-Ghazalidalam kitabnya Tahafut Al-Falasifah (Kerancuan Para Filosuf).
Karangan-karangan Al-Kindi umumnya berupa makalah-makalah pendek dan dinilai kurang mendalam dibandingkan dengan tulisan-tulisan Al-Farabi. Namun sebagi filosuf perintis yang menempuh jalan bukan seperti para pemikie sebelumnya, maka nama al-Kindi memperoleh cetak biru dan mendapat tempat yang istimewa di kalangan filosuf sezamannya dan sesudahnya. Tentu saja ahli-ahli pikir kontemporer yang cinta kebenaran dan kebijakan akan senantiasa merujuk kepadanya.    

No comments:

Post a Comment